Ketahuan deh sekarang..
Semua manusia pasti pernah bohong. Jangankan orang dewasa, anak kecil aja juga kadang sudah pandai berbohong lho. Meski kebanyakan kita mungkin ngakunya adalah umat beribadah yang harus menjauhi segala dosa (termasuk berbohong), namun faktanya agak sulit ya untuk mengontrol lidah dan gesture tubuh sendiri. Maunya sih ngomong terus terang, tapi kalau ntar dia sakit hati gimana?
Soal bohong ini, ada sebuah hasil statistik yang bikin sobat sampai terbelalak kaget. Pakar "penipuan" Darren Stanton bilang kalau seseorang itu bisa bohong sampai 200 kali lho dalam sehari. What?! Nggak hanya itu saja, pria yang jago dalam menguak kebohongan ini – sampai-sampai ia dapat julukan "The Human Lie Detector" – juga bilang kalau sebenarnya berbohong itu merusak kesehatan.
Lho kok bisa ya? Menurut Darren, saat seseorang bohong, ia akan mengalami beberapa gejala seperti perubahan tempo nafas, detak jantung, dan suhu tubuh. Kadar adrenalin dalam tubuh juga akan meningkat, begitu pula dengan stres. Dan jika seseorang terus-menerus merasa stres, bukan nggak mungkin kalau ia kemudian kena tekanan darah tinggi, kecemasan berlebihan, keringat berlebih, serta jantung berdebar-debar.
Yang menariknya lagi adalah dari semua kalangan usia, anak muda ternyata lebih banyak berbohong ketimbang mereka yang lebih tua. Darren ngedapetin kalau hanya 33% anak muda saja yang membiasakan dirinya berkata jujur. Sedangkan untuk para lansia, lebih dari 50% nggak pernah bohong setiap harinya.
Nggak cuma beberapa fakta menarik di atas, Darren juga share soal beberapa gelagat yang biasa dilakuin mereka yang sedang boong. Apa saja itu?
1. Perubahan "warna" kulit
Kalau seseorang sedang berbohong, biasanya kulitnya akan merona/ tampak kemerahan. Tapi tanda ini juga biasa menyertai mereka yang merasa malu. Saat bohong, darah dipompa ke bagian tubuh lainnya, jadi bibir akan kelihatan lebih pucat dan tipis dari biasanya. Oh, makanya nggak heran ya kalau para pembohong seringkali terlihat pucat.
2. Posturnya
Si pembohong cenderung bersikap defensif karena mereka ngerasa nggak aman. Jadi kalau kamu ngelihat seseorang bicara sambil melipat tangannya, mengibaskan rambutnya, meletakkan tangannya ke wajah, atau dalam posisi yang agak jauh sehingga memberi kesan nggak mau diganggu, maka ia kemungkinan besar sedang berbohong.
3. Tindakan nggak lazim lainnya
Seseorang yang sedang berbohong suka menggoncangkan salah satu atau kedua kakinya saat duduk, mengetukkan jari-jarinya, atau terus-menerus melihat ke bawah, ke arah kakinya. Salah satu kaki mereka juga mungkin akan mengarah ke arah lain (bukan ke kamu) karena dengan begitu mereka berharap bisa segera melarikan diri dari situasi yang ada.
4. Salah ngomong
Karena gugup, seringkali si pembohong juga suka salah ngomong atau keliru dalam memilih istilah kata yang tepat. Ini membuat bahasanya kadang agak amburadul dan susah dipahami.
5. Nada suara
Apakah suaranya jadi memekik atau meninggi? Biasanya orang yang boong suka bicara dengan dengan nada meyakinkan semacam ini karena mereka nggak pengen ketahuan.
6. Bicara terlalu banyak
Karena pengen meyakinkan lawan bicaranya tadi, maka mereka yang berbohong seringkali ngomong terlalu banyak. Hal-hal yang nggak ditanya malah dijelasin juga. Jadinya kelihatan tambah aneh kan?
Selain 6 gelagat barusan, Darren juga ngasih list ke kita soal 10 kalimat yang sering banget dilontarin pasangan (atau kita ke pasangan), tapi itu boong.
1. Aku sedang mendengarkan.
2. Aku nggak lagi bad mood kok, atau aku baik-baik saja.
3. Aku cuma minum segelas aja tadi.
4. Aku nggak lihat sms atau telepon darimu.
5. Kamu nggak terlihat gemuk kok.
6. Aku tetap rutin diet lah.
7. Aku benar-benar mencapai klimaks tadi.
8. Ini bukan baju baru.
9. (Cacat/ luka tubuh) nggak kelihatan kok kalau pakai itu.
10. Aku nggak mencari seseorang kayak dirinya (lawan jenis).
Jadi sobat Keren, kalian sudah tahu dong gimana ciri - ciri orang berbohong bukan? Yuk bagikan artikel ini...
Sumber : Mirror
Semua manusia pasti pernah bohong. Jangankan orang dewasa, anak kecil aja juga kadang sudah pandai berbohong lho. Meski kebanyakan kita mungkin ngakunya adalah umat beribadah yang harus menjauhi segala dosa (termasuk berbohong), namun faktanya agak sulit ya untuk mengontrol lidah dan gesture tubuh sendiri. Maunya sih ngomong terus terang, tapi kalau ntar dia sakit hati gimana?
Soal bohong ini, ada sebuah hasil statistik yang bikin sobat sampai terbelalak kaget. Pakar "penipuan" Darren Stanton bilang kalau seseorang itu bisa bohong sampai 200 kali lho dalam sehari. What?! Nggak hanya itu saja, pria yang jago dalam menguak kebohongan ini – sampai-sampai ia dapat julukan "The Human Lie Detector" – juga bilang kalau sebenarnya berbohong itu merusak kesehatan.
Lho kok bisa ya? Menurut Darren, saat seseorang bohong, ia akan mengalami beberapa gejala seperti perubahan tempo nafas, detak jantung, dan suhu tubuh. Kadar adrenalin dalam tubuh juga akan meningkat, begitu pula dengan stres. Dan jika seseorang terus-menerus merasa stres, bukan nggak mungkin kalau ia kemudian kena tekanan darah tinggi, kecemasan berlebihan, keringat berlebih, serta jantung berdebar-debar.
Yang menariknya lagi adalah dari semua kalangan usia, anak muda ternyata lebih banyak berbohong ketimbang mereka yang lebih tua. Darren ngedapetin kalau hanya 33% anak muda saja yang membiasakan dirinya berkata jujur. Sedangkan untuk para lansia, lebih dari 50% nggak pernah bohong setiap harinya.
Nggak cuma beberapa fakta menarik di atas, Darren juga share soal beberapa gelagat yang biasa dilakuin mereka yang sedang boong. Apa saja itu?
1. Perubahan "warna" kulit
Kalau seseorang sedang berbohong, biasanya kulitnya akan merona/ tampak kemerahan. Tapi tanda ini juga biasa menyertai mereka yang merasa malu. Saat bohong, darah dipompa ke bagian tubuh lainnya, jadi bibir akan kelihatan lebih pucat dan tipis dari biasanya. Oh, makanya nggak heran ya kalau para pembohong seringkali terlihat pucat.
2. Posturnya
Si pembohong cenderung bersikap defensif karena mereka ngerasa nggak aman. Jadi kalau kamu ngelihat seseorang bicara sambil melipat tangannya, mengibaskan rambutnya, meletakkan tangannya ke wajah, atau dalam posisi yang agak jauh sehingga memberi kesan nggak mau diganggu, maka ia kemungkinan besar sedang berbohong.
3. Tindakan nggak lazim lainnya
Seseorang yang sedang berbohong suka menggoncangkan salah satu atau kedua kakinya saat duduk, mengetukkan jari-jarinya, atau terus-menerus melihat ke bawah, ke arah kakinya. Salah satu kaki mereka juga mungkin akan mengarah ke arah lain (bukan ke kamu) karena dengan begitu mereka berharap bisa segera melarikan diri dari situasi yang ada.
4. Salah ngomong
Karena gugup, seringkali si pembohong juga suka salah ngomong atau keliru dalam memilih istilah kata yang tepat. Ini membuat bahasanya kadang agak amburadul dan susah dipahami.
5. Nada suara
Apakah suaranya jadi memekik atau meninggi? Biasanya orang yang boong suka bicara dengan dengan nada meyakinkan semacam ini karena mereka nggak pengen ketahuan.
6. Bicara terlalu banyak
Karena pengen meyakinkan lawan bicaranya tadi, maka mereka yang berbohong seringkali ngomong terlalu banyak. Hal-hal yang nggak ditanya malah dijelasin juga. Jadinya kelihatan tambah aneh kan?
Selain 6 gelagat barusan, Darren juga ngasih list ke kita soal 10 kalimat yang sering banget dilontarin pasangan (atau kita ke pasangan), tapi itu boong.
1. Aku sedang mendengarkan.
2. Aku nggak lagi bad mood kok, atau aku baik-baik saja.
3. Aku cuma minum segelas aja tadi.
4. Aku nggak lihat sms atau telepon darimu.
5. Kamu nggak terlihat gemuk kok.
6. Aku tetap rutin diet lah.
7. Aku benar-benar mencapai klimaks tadi.
8. Ini bukan baju baru.
9. (Cacat/ luka tubuh) nggak kelihatan kok kalau pakai itu.
10. Aku nggak mencari seseorang kayak dirinya (lawan jenis).
Jadi sobat Keren, kalian sudah tahu dong gimana ciri - ciri orang berbohong bukan? Yuk bagikan artikel ini...
Sumber : Mirror