Cara Membuat Kimchi SoSimplyy and Eazyy

Kimchi adalah makanan tradisional khas Korea yaitu salah satu jenis asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Setelah digarami dan dicuci, sayuran dicampur dengan bumbu yang dibuat dari kecap ikan, bawang putih, jahe, bawang Bombay, dan cabai merah bubuk. Sayuran yang paling umum dibuat kimchi adalah sawi putih dan lobak. Di Korea, kimchi selalu dihidangkan di waktu makan sebagai salah satu bumbu sewaktu memasak sup kimchi (kimchi jjigae), nasi goreng kimchi (kimchi bokkeumbap), dan berbagai masakan lain.

Kimchi dibuat dari berbagai jenis sayuran sehingga mengandung kadar serat makanan yang tinggi, namun rendah kalori. Sebagian besar kimchi dibuat dari sayuran seperti bawang bombay, bawang putih, dan cabai yang baik untuk kesehatan. Kimchi kaya dengan vitamin A, thiamine (B1), riboflavin (B2), kalsium, zat besi, dan bakteri asam laktat yang baik untuk pencernaan. Pada tahun 2000, strain bakteri asam laktat (strain MT-1077T) penghasil bakteriosin yang diisolasi dari kimchi diberi nama Lactobacillus kimchi.

Kimchi disebut sebagai salah satu dari lima “makanan tersehat di dunia” menurut majalah Health Magazine. Kimchi kaya dengan vitamin, membantu pencernaan, dan kemungkinan dapat mencegah kanker. Sayuran yang sudah lama diketahui baik untuk kesehatan, apalagi ditambah kultur bakteri hidup pada kimchi yang lebih banyak dari yogurt. Pemakaian cabai merah dalam jumlah banyak pada kimchi juga sering disebut-sebut baik untuk kesehatan.

Bahan :

  • 3 buah sawi putih ukuran sedang
  • 1 cup garam


Adonan Bubur :

  • 2 cup air
  • 2 sdm tepung ketan
  • 2 sdm brown sugar ( bisa di ganti dengan gula pasir )

Bahan Sayuran :

  • 2 buah lobak, potong korek api
  • 3 buah wortel, potong korek api
  • 2 buah daun bawang, potong serong
Bumbu :
  • 1/2 cup bawang putih ( kira – kira 24 siung )
  • 2 sdt jahe
  • 1 buah bawang bombay ukuran sedang
  • 1/2 cup kecap ikan
  • 2 cup cabai bubuk merah / gochugaru ( kalau anda tidak suka pedas takarannya bisa anda kurangi ).
Cara Membuat :

  1. Siapkan semua bahan
  2. Potong sawi putih menjadi 4 bagian. Cara memotong : Potong sawi putih pada pangkal bawahnya menjadi dua bagian dengan menggunakan pisau dapur, lalu tarik pelan – pelan dari pangkal bawah ke atas dengan menggunakan tangan. Setelah menjadi 2 bagian, pangkal bawahnya potong lagi dengan menggunakan pisau menjadi 2 bagian, lalu tarik lagi dari pangkal  bawah ke atas dengan menggunakan tangan pelan – pelan, sehingga total menjadi 4 bagian.
  3. Garami sawi putih selembar  demi selembar daunnya, sampai selesai. Taruh dalam wadah plastik besar. Biarkan sawi beristirahat selama 2 jam. Balikkan setiap 30menit. Selama proses penggaraman ini lama kelamaan bentuk sawi akan menyusut dari ukuran sebenarnya, dan anda akan mendapatkan genangan air asin di bawah sawi yang telah mengalami proses penggaraman.
  4. Setelah 2 jam berlalu dan bentuk sawi telah mulai layu, cuci bersih sawi di keran air yang mengalir. Lalu tiriskan dengan saringan besar agar air sisa cucian menetes ke bawah.
  5. .Siapkan panci untuk membuat bubur. Tuangkan air ke dalam panci, tambahkan tepung ketan, aduk hingga rata, masukkan brown sugar, aduk lagi hingga merata. Nyalakan kompor, rebus bubur, setelah meletup angkat dan biarkan dingin.
  6.  Siapkan sayuran yang sudah di potong korek api
  7. Siapkan bahan bumbu, masukkan bawang bombay, bawang putih dan jahe ke dalam food processor ( kalau tidak punya food processor bisa pakai blender / Chopper ).
  8.  Siapkan wadah besar. Masukan bahan bumbu yang sudah di blender / foodprocessor, bubur, cabai merah bubuk ( Gochugaru ) dan kecap ikan, aduk – aduk hingga merata. Masukkan sayuran yang sudah di potong – potong. Aduk semua bahan hingga rata.
  9. Ambil sawi, olesi selembar demi selembar daun sawi dengan bahan bumbu hingga rata, lakukan hingga bumbu dan sawi habis. Untuk mencampur bumbu ke sawi, sebaiknya anda menggunakan sarung tangan plastik atau sarung tangan yang berbahan karet agar tangan anda tidak panas karena cabai.
  10. Setelah proses ini selesai, tempatkan kimchi ke dalam wadah yang kedap udara, tutup rapat dan biarkan kimchi melakukan proses fermentasi di suhu ruang selama 36 jam. Berdasarkan pengalaman sy sendiri, saya menganjurkan jangan mengisi kimchi sampai penuh ke dalam wadah, karena kalau mengisi kimchi sampai wadahnya penuh sauce kimchi akan meluber naik ke atas permukaan karena proses fermentasi, sehingga kalau tutupnya kurang rapat, air kimchi akan meluber naik ke atas. Untuk itu gunakan tutup wadah yang ada penguncinya, contoh lock and lock. Pada gambar saya menggunakan produk tupperware yang kedap udara, saya kira tutupnya sudah rapat, setelah satu hari proses fermentasi  tutupnya bisa buka sendiri dan air tumpah kemana – mana, padahal ini baru proses sehari di suhu ruang, setelah itu kimchi wadahnya saya ganti dengan wadah lock and lock yang tutupnya ada penguncinya, aman he he he ….  Setelah proses osmosis kimchi akan mengeluarkan gelembung – gelembung udaranya, berarti proses fermentasi telah berhasil. Dan agar kimchi bertahan lama, setelah proses fermentasi selesai, masukkan kimchi ke dalam kulkas. Kimchi yang telah di simpan dalam kulkas akan bertahan selama 1 bulan.
  11. 10. Setelah 2 – 3  hari mengalami proses fermentasi di suhu ruang, pindahkan kimchi ke dalam kulkas agar awet dan bertahan lama.
  12. Bagaimana ? mudahkan cara membuatnya, dan sekarang anda tidak perlu lagi membeli kimchi di restoran atau supermarket korea, di rumah pun anda sekarang sudah bisa membikinnya sendiri. Selamat mencoba ….. :)
Note : Jika anda tidak menemukan cabai bubuk Korea, anda bisa menggunakan cabai bubuk lokal, tapi cabai bubuk lokal rasanya lebih pedas di banding cabai bubuk korea, sehingga anda harus mengurangi takaran cabai bubuknya, selain itu warna cabai bubuk lokal kurang merah, sehingga hasilnya warna kimchi tidak semerah dan semenarik kalau kita membuat dengan cabai merah bubuk asli korea.

Sumber : sedapsekejap