Demi Mengajar Di "Sekolah" Terpencil, Guru Ini Menempuh "Perjalanan 135 KM" Setiap Hari. Saat Ditanya Tentang Hari Guru, Jawabannya Membuat Orang Menangis!

Saat pertama kali melihat Ahmad Saidin Mohd Idris (40), banyak orang akan mengira bahwa dia adalah seorang buruh kasar, karena ia memakai celana jeans yang lusuh dan baju yang penuh keringat. Namun ia sebenarnya adalah seorang guru, bahkan ia harus menempuh perjalanan 135 km setiap harinya dengan menggunakan motor, agar bisa sampai ke sekolah!



Seperti yang dilansir oleh New Straits Times, Ahmad adalah seorang warga Malaysia yang menjadi guru di desa Pahang, dia memiliki 2 orang anak. Untuk mengajar di sekolah yang cukup pelosok, dia harus mengendarai motor melewati lumpur dan hehutanan, baru bisa sampai ke sekolah SK Lenjang, dan mengajar 456 murid lokal.



Sekali perjalanan, ia harus menempuh 65 km. Setiap harinya, Ahmad bangun jam 5 subuh, bersiap-siap selama setengah jam, lalu berangkat dan menempuh perjalanan selama 2 jam baru sampai ke sekolah. Bagi dia, jatuh ke lumpur adalah hal biasa, itu mengapa Ahmad memakai jeans dan jaket saat berangkat, lalu berganti baju yang formal saat sampai sekolah.



"Jika aku memakai baju yang rapi, kemungkinan baju ku akan kotor, karena jalan ke desa ini kurang baik. Saat hujan, tidak hanya banyak genangan air, jalanan pun akan sangat licin.", tutur Ahmad. Ia sudah mengabdi selama 3 tahun di sekolah ini. Karena sudah terbiasa, ia menjadikan rutinitas ini sebagai bagian dari pekerjaannya.


Ahmad mengatakan bahwa sekolah mereka tidak ada fasilitas modern apapun. "Kami mengandalkan air sungai dan cahaya matahari sebagai pembangkit listrik. Disini tidak ada saluran komunikasi ataupun internet. Awalnya sangat sulit, namun karena sudah terbiasa, kami jadi menikmati hari-hari kami mengajar."

Ahmad mengatakan, agar siswa lokal dapat keluar dari kampung mereka, ia sering membawa mereka mengikuti lomba tingkat kota maupun provinsi. Ia juga mendorong siswa-siswi kelas 6 agar melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP. "Aku tidak berharap mereka melepaskan pendidikan mereka."

SK Lenjang saat ini memiliki 25 guru, ada yang seperti Ahmad, namun ada juga yang memilih tinggal di sekolah. Sambil tertawa, Ahmad mengatakan bahwa disini seperti keluarga, saat sedang jam olahraga, semua guru dan satpam akan ikut bersama-sama. Saat ditanya bagaimana ia ingin dirayakan saat hari guru, dia menjawab tidak meminta apa-apa dari murid. "Namun berharap sekolah dapat mempersiapkan makanan khusus dan coklat untuk murid-murid."

Pekerjaan ini sangat melelahkan, namun sangat mulia. Sangat patut untuk diapresiasi!



sumber: coco