Li Jin adalah seorang pria yang memiliki masa lalu yang kurang menyenangkan. Mamanya yang meninggal di saat dia berumur 7 tahun karena kanker payudara menyebabkan Li Jin jatuh ke bisnis perjudian.
Papanya yang adalah seorang pemabuk berat juga tidak bisa menjadi sosok seorang papa yang baik. Dia selalu memukuli anaknya saat mabuk dan hal ini membuat Li Jin menjadi seorang anak yang selalu memberontak.
Tapi di masa-masa seperti ini, tidak jauh dari rumah Li Jin, ada seorang wanita yang kasihan melihat kehidupan Li Jin. Melihat keluarganya yang miskin dan sering disiksa walaupun dia masih muda, ibu ini tidak tega dan sering mengundang Li Jin untuk bertamu ke rumahnya saat makan malam. Bagi Li Jin, ibu ini sudah memberikan satu-satunya kasih sayang yang dia kenal. Demi membalas kebaikan keluarga kecil ini, Li Jin menjaga anak dari ibu ini yang 3 tahun lebih muda darinya. Di sekolah, Li Jin selalu menjaga dan memperhatikan "adiknya" itu layaknya adik sendiri.
Hari demi hari berlalu dan papa dari Li Jin semakin menjadi-jadi. Dia semakin tidak mempedulikan kehidupan Li Jin dan semakin banyak berjudi. Sayangnya, contoh satu-satunya yang ada di kehidupan Li Jin membuat dia berhenti sekolah dan mengikuti jejak papanya. Ironis, bukan hanya tidak pernah menang, Li Jin tidak pernah merasa bahagia dan hutangnya semakin banyak.
Beberapa kali Li Jin menipu uang orang lain, tapi tidak jarang juga dia tertangkap dan akhirnya dipukuli, pulang dengan memar di tubuh dan wajahnya.
Suatu hari setelah berjudi dan kalah, Li Jin pulang ke rumahnya dengan lemas dan melihat tetangga yang selalu menolongnya itu keluar rumah dengan panik. Li Jin kemudian menyapanya, "Tante, tante kenapa buru-buru? Ada apa?"
Ibu itu kemudian menjawab, "Xiao Khun sakit nak. Sakit parah, dia sekarang ada di rumah sakit. Aku harus ambil duit supaya besok pagi aku bisa bayar biaya pengobatan..."
Sponsored Ad
Ibu yang dikenal dengan Bibi Lee kemudian langsung pamit dan pergi mengambil uang. Di zaman itu, pembayaran online belum ada dan semua transaksi masih harus dilakukan secara manual. Li Jin mulai berpikir, "Xiao Khun sakit, Bibi Lee pasti butuh uang banyak. Kalo kuambil, aku bisa bayar hutang!"
Akhirnya di malam hari, Li Jin memanjat ke rumah Bibi Lee saat Bibi Lee tertidur dan mengambil tas yang berisi uang banyak itu. Li Jin kemudian berlari, kemudian membuka tas itu dan menghitung uang yang ada di dalamnya. Setelah dihitung-hitung, uang itu cukup untuk melunasi hutang-hutangnya, bahkan cukup untuk menopang hidupnya selama beberapa bulan! Li Jin kemudian memasukkan kembali uang itu ke dalam tas dan berjalan pulang. Tapi sepanjang perjalanan, hatinya tidak tenang. Dia kemudian teringat akan masa kecilnya, akan cinta kasih satu-satunya yang dia terima. Setelah pergumulan yang cukup panjang, Li Jin kemudian membulatkan tekadnya untuk kembali dan mengembalikan uang itu secara diam-diam. Sejak hari itu, sosok Li Jin tidak pernah lagi terlihat dimanapun. Beberapa orang berasumsi kalau Li Jin melarikan diri dari hutang, beberapa berasumsi kalau dia sudah dibunuh dan mayatnya dibuang ke sungai.
Waktu terus berlalu dan 10 tahun pun terlewati. Kota yang kehilangan Li Jin ini kemudian didatangi oleh seorang pria yang gagah dengan pakaian yang terlihat mewah. Pria tersebut adalah Li Jin yang sudah menghilang selama 10 tahun. Dia kembali sebagai seorang bos dari perusahaan besar dan kembali dengan niat untuk berterima kasih pada Bibi Lee.
Tapi sayangnya, dia tidak bisa menemukan Bibi Lee dan keluarganya dimanapun karena menurut kabar burung, mereka sudah pindah kota dan tidak ada yang tahu mereka dimana. Li Jin tidak bisa membalas budi dan meminta maaf kepada Bibi Lee, tapi rasa syukur yang ada di hatinya tidak dia padamkan. Dia kemudian menggunakan hartanya untuk mendukung pembangunan panti asuhan, merawat anak-anak jalanan, membantu orang-orang yang kesulitan, dan memberikan semangat untuk orang-orang yang keluarganya hancur.
Kita boleh gagal dalam hidup. Kita bisa memiliki keadaan yang tidak mendukung dalam hidup kita. Tapi bagaimana kita menjalani hidup kita, itu adalah pilihan yang bisa kita ambil. Seorang yang mau bangkit dari kegagalannya akan selalu menjadi orang yang berdampak untuk orang lain. Semangat terus Sobat Keren!
Sumber: Coco