Katanya Obat "Penawar Rasa Sakit" Boleh Dikonsumsi Setiap 6 Jam! Benarkah Seperti Itu!? Ini Dia Pengakuan "Mengejutkan" Dari Para Dokter!!!

Setiap hari jutaan orang mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit, seperti aspirin, ibuprofen, dll, untuk meringankan sakit kepala, demam, nyeri punggung dan arthritis dan lain sejenisnya. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa terlalu sering mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit akan merusak hati!



Menurut "British Medical Journal", para ahli mempelajari 450.000 orang dewasa yang rutin mengkonsumsi obat anti-inflamasi (NSAID), diantaranya termasuk obar pereda rasa sakit. Penelitian menemukan bahwa obat penghilang rasa sakit akan segera meningkatkan risiko serangan jantung. 

Para ilmuwan khawatir bahwa obat tersebut dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, meningkatkan retensi darah dan perubahan tekanan darah.

Ahli dari Kanada menemukan bahwa penggunaan ibuprofen selama 1 sampai 7 hari, risiko terkena serangan jantung meningkat sebesar 48%, diklofenak 50%, dan naproxen 53%. Obat yang dosisnya lebih kuat juga memiliki risiko yang lebih tinggi.


Peneliti di Rumah Sakit Montreal, Michele Bally, mengatakan, "Umumnya, risiko serangan jantung akan meningkat mulai dari pertama sampai hari ketujuh. Seluruh obat pereda sakit, tidak peduli berapa pun dosisnya, akan meningkatkan resiko 20-50%. Mungkin bisa dicoba alternatif lain seperti parasetamol atau pengobatan tradisional. Penelitian kami menunjukkan, kalau memang benar harus mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit, gunakanlah yang efeknya paling rendah dan jangan terlalu sering."

Menurut National Health Servide, setiap tahunnya, 190.000 warga di Inggris dilarikan ke UGD karena serangan jantung. Penyakit jantung adalah penyebab utama kedua kematian dini. Dr. Mike Knapton dari Yayasan jantung Inggris, mengatakan, "Studi ini menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan, setelah mengambil obat penghilang rasa sakit, risiko serangan jantung akan meningkatkan sangat cepat. Kalau kamu mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen harus sadar akan risikonya dan harus pertimbangkan pengobatan alternatif."  
Sponsored Ad



Baru-baru ini, para peneliti di University of Greenwich juga menunjukkan, bir bisa menghilangkan rasa sakit, namun penggunaan jangka panjang juga dapat berakibat buruk pada kesehatan. Tapi, Kepala eksekutif UK Trade Association, John Smith, mengatakan bahwa bila hanya mengkonsumsi dalam jangka pendek, maka tidak perlu terlalu khawatir.

Hati-hati yah guys kalau mengkonsumsi painkiller! Harus atas saran dokter, tapi kalau bisa dihindari!

Sumber: NHS