Di Tiongkok, ada seorang dokter yang rela melepaskan kehidupan nyaman di kota, gaji tinggi dan kembali ke desa terpencil hanya karena ia tidak sampai hati membiarkan orang-orang tua tinggal sendirian di desa itu!
Selama 36 tahun ia melayani penduduk desa, ia telah merusak 200 pasang sepatu karena jalanan desa yang buruk dan berbatu!
Dokter Li yang kini berusia 53 tahun telah menjadi satu-satunya dokter di desa Zao Shi, provinsi Jiang Xi, sejak tahun 1979. Istrinya mengatakan, "Dulu dokter yang sama-sama berada di desa ini, semuanya telah pergi ke kota dan meraih keuntungan besar! Hanya dia satu-satunya dokter yang tidak tega meninggalkan desa ini, meninggalkan para orang tua tinggal sendiri tidak ada yang merawat mereka ketika sakit."
Desa Zao Shi menampung sebanyak 120 orang tua yang hidup sendirian. Setiap musim dingin, dokter Li sangat sibuk karena banyak orang tua tidak tahan dengan udara dingin. Asal ada kakek atau nenek menelepon dokter Li, ia langsung meletakkan sumpitnya dan bergegas menyusuri jalan pegunungan menuju rumah pasien tersebut.
"Gak cuma pas sakit aja, biasanya kalau kita butuh apa-apa, kita cari dokter Li, ia langsung datang, gak peduli angin kencang hujan deras. Jauh lebih baik melebihi anak kandung sendiri! Kami penduduk desa sering mengundang dokter untuk mampir makan siang di rumah!"
Kini usia dokter Li juga sudah tidak muda. Penglihatannya menurun dan ia juga menderita rematik dan nyeri sendi. Ia tidak ingin begitu capek, tapi ia tidak bisa menemukan dokter yang bersedia menggantikannya. Ia menempelkan pengumuman di kantor lurah setempat, barang siapa yang bersedia melayani sebagai dokter di desa Zao shi, setiap bulannya dokter Li akan memberikan biaya hidup sekitar 300 yuan (sekitar 600 ribu Rupiah), tapi desa Zao Shi benar-benar jauh dan terpencil, lingkungannya pun tidak nyaman dan tidak memadai, sehingga tidak ada satu orang pun yang datang.
"Saya tidak ingin begini saja pensiun. Saya juga tidak berharap banyak untuk saya sendiri. Sebagai anak laki-laki yang lahir dan dibesarkan di sini, saya tidak bisa meninggalkan para orang tua ini yang jalan saja sudah gemetaran. Saya tambah tidak tega melihat mereka harus berjalan 10 kilometer lebih untuk mencari pengobatan di rumah sakit."
Dedikasi dan pengabdian dokter Li sangat luar biasa! Ia menjadi dokter bukan karena ingin kaya, namun karena 'panggilan hati' untuk menolong orang yang benar-benar membutuhkan dirinya dan mengabdi kepada masyarakat. Semoga dokter Li senantiasa diberkahi oleh Tuhan! Amin!
Sumber: pixpo