Kekayaan kuliner Jawa Tengah memang tidak bisa kita elakkan lagi. Selain terkenal dengan hal-hal yang manis-manis, daerah ini terkenal dengan metodenya yang selalu menyajikan makanan dengan cara "Slow Cooking", yaitu Bunda memasak dengan waktu yang sangat lama, karena mereka menggunakan api kecil agar bumbu yang di racik meresap. Tidak hanya itu, jajanan khas Jawa Tengah juga sangat popular di kalangan masyarakat. Bakpia misalnya. Kue kering ini sangat terkenal bahkan dikalangan para turis lokal dan mancanegara. Jika Bunda tidak membawa bakpia pulang setelah berkunjung ke Jawa Tengah, khususnya Jogjakarta, cerita petualangan Bunda rasanya masih kurang lengkap.
Variasi jajanan khas jogjakarta ini sangatlah banyak. Umumnya kue bakpia berisi kacang hijau, coklat dan nanas. Saat ini bakpia dengan kumbu (isian) ubi ungu juga mulai populer. Bunda pun bisa membuatnya sendiri di rumah dengan bahan dasar yang mudah dan tentunya menggunakan ubi ungu. Bunda dan keluarga pasti sangat menyukai varian baru bakpia ini. Manis, legit dan tekstur lembut.
Bahan untuk isian:
Caranya:
Aduk sampai rata semua bahan lalu, buat bulatan sebesar kelereng.
Sisihkan (siap di gunakan)
Bahan kulit:
Cara Membuat Bakpia Ubi Ungu:
Selesai! Selamat mencoba ya! Jangan lupa share juga resep ini ke teman lainnya :)
Sekilas sejarah tentang kue bakpia ini, dulu berasal dari negara Cina dengan nama Tou Luk Pia yang bermakna kue kacang hijau. Di tahun 1948, kue bakpia ini mulai diproduksi secara besar-besaran di daearah Jogjakarta di Kampung Pathuk, sehingga tidak heran sebutan nama Bakpia Pathuk menjadi ciri khas jajanan ini.
Pada saat itu, kue bakpia diperdagangkan secara ecer dan dibungkus dengan besek (pembungkus yang terbuat dari anyaman bambu) dan dikemas tanpa menggunakan merek mengingat kue ini masih belum memiliki banyak peminat. Fase ini berlanjut hingga kue bakpia mengalami revolusi dan mulai diproduksi menggunakan merek di tahun 1980 dengan merek dagang yang menggunakan nomer rumah.
Lambat laun, merek dagang mulai bermunculan dan bervariasi. Puncak kejayaan kue bakpia ini terjadi pada tahun 1992. Dan sekarang, modifikasi kue bakpia terus berkembang mengikuti perkembangan jaman. Salah satu yang menjadi favorit adalah bakpia ubi ungu, bakpia coklat, bakpia nanas dan varian lain. Membeli kue bakpia kini menjadi tren bagi pengunjung Jogja. Mereka membeli kue ini tidak hanya untuk kalangan keluarga sendiri, namun juga buah tangan yang sangat bermakna yang disukai siapa saja.
Variasi jajanan khas jogjakarta ini sangatlah banyak. Umumnya kue bakpia berisi kacang hijau, coklat dan nanas. Saat ini bakpia dengan kumbu (isian) ubi ungu juga mulai populer. Bunda pun bisa membuatnya sendiri di rumah dengan bahan dasar yang mudah dan tentunya menggunakan ubi ungu. Bunda dan keluarga pasti sangat menyukai varian baru bakpia ini. Manis, legit dan tekstur lembut.
Bahan untuk isian:
- 150 gram ubi ungu kukus
- 1 sdt gula pasir
- 2-3 sdm susu kental manis
- Sejumput garam
Caranya:
Aduk sampai rata semua bahan lalu, buat bulatan sebesar kelereng.
Sisihkan (siap di gunakan)
Bahan kulit:
- 150 gram tepung terigu
- 1 sdm mentega
- 15 gr castor sugar
- 1 sdt ragi instan
- Sejumput garam
- Air secukupnya ( 1/2 gelas, takaran rice cooker)
Cara Membuat Bakpia Ubi Ungu:
- Pertama-tama yang perlu
- Bunda lakukan adalah menguleni bahan hingga kalis. Kemudian tutup dengan plastik wrap.
- Diamkan selama 45 menit
- Bila Bunda melihat adonan mengembang dua kali lipat, uleni lagi dan bagi menjadi 12-15 bagian.
- Pipihkan adonan kulit, lalu beri isian. Bentuk bulat-bulat lalu pipihkan sedikit.
- Setelah Bunda selesai diamkan selama 10 menit sambil menyiapkan teplon yang diolesi margarin
- Letakkan bakpia di atas teplon, kemudian tutup. Awasi bakpia Bunda, bila kulit bawah terlihat kecoklatan, balik bakpia dan tutup lagi.
- Angkat setelah matang lalu diamkan. Bakpia Bunda siap untuk dinikmati.
Selesai! Selamat mencoba ya! Jangan lupa share juga resep ini ke teman lainnya :)
Sekilas sejarah tentang kue bakpia ini, dulu berasal dari negara Cina dengan nama Tou Luk Pia yang bermakna kue kacang hijau. Di tahun 1948, kue bakpia ini mulai diproduksi secara besar-besaran di daearah Jogjakarta di Kampung Pathuk, sehingga tidak heran sebutan nama Bakpia Pathuk menjadi ciri khas jajanan ini.
Pada saat itu, kue bakpia diperdagangkan secara ecer dan dibungkus dengan besek (pembungkus yang terbuat dari anyaman bambu) dan dikemas tanpa menggunakan merek mengingat kue ini masih belum memiliki banyak peminat. Fase ini berlanjut hingga kue bakpia mengalami revolusi dan mulai diproduksi menggunakan merek di tahun 1980 dengan merek dagang yang menggunakan nomer rumah.
Lambat laun, merek dagang mulai bermunculan dan bervariasi. Puncak kejayaan kue bakpia ini terjadi pada tahun 1992. Dan sekarang, modifikasi kue bakpia terus berkembang mengikuti perkembangan jaman. Salah satu yang menjadi favorit adalah bakpia ubi ungu, bakpia coklat, bakpia nanas dan varian lain. Membeli kue bakpia kini menjadi tren bagi pengunjung Jogja. Mereka membeli kue ini tidak hanya untuk kalangan keluarga sendiri, namun juga buah tangan yang sangat bermakna yang disukai siapa saja.
Sumber : resep--spesialku