Saat berusia 15 tahun, cowok ini telah berhasil mengumpulkan uang senilai USD 76.000 (IDR 1,1M) setahun.
Cowok yang masih berstatus siswa ini bernama Nathan John-Baptiste, ia telah mempekerjakan 11 penjual di tiga sekolah di London, menangani jenis makanan lezat yang telah dilarang oleh toko makanan kesehatan setempat.
Penjualannya mencakup coklat, minuman, dan permen dengan pendapatan sebesar USD 389 (IDR 5,8 juta) per hari, menghasilkan rata-rata USD 1947 (IDR 29 juta) setiap minggunya.
Selama 39 minggu, mereka menghasilkan sekitar USD 76.000 (IDR 1,1 M), dengan margin keuntungan sebesar 50%.
Nathan, yang dijuluki Wolf Walthamstow itu, juga menjual sabun mandi di sebuah pasar di London Utara, menghasilkan USD 169 (IDR 2,5 juta) pada akhir pekan.
"Tidak ada seorang pun yang melakukan apa yang saat ini saya kerjakan. Walaupun yang lain menjual permen, tapi saya telah menciptakan sebuah pabrik permen, "kata remaja tersebut, menjelaskan bagaimana ia terinspirasi oleh sebuah ceramah yang diberikan oleh seorang jutawan di sekolahnya empat tahun yang lalu.
"Orang itu pernah mengatakan kepada kami, 'Anda bisa menjadi apapun yang Anda inginkan.' Itu benar-benar menginspirasi saya," jelas Nathan.
Pada usia 12, Nathan mulai membeli beberapa paket Lucozade and Chewits dan menjualnya selama jam istirahat di sekolahnya.
Permintaan begitu tinggi sehingga ia membuka toko di toilet anak laki-laki, dengan murid-murid yang memesan melalui Snapchat.
Nathan, yang tinggal dengan Sharon (ibu, 43) dan Peter (ayah, 46), sekarang sedang bingung, dikarenakan para guru memintanya untuk berhenti berjualan di halaman sekolah.
Ia berkata: "Saya telah mengumpulkan tabungan sebanyak USD 8.466 (IDR 127 juta). Saya akan mulai menanamkan dana tersebut di investasi properti."
Semoga artikel ini bermanfaat ya, sahabat Cerpen! Dishare yuk!
Sumber: news.com.au