Ada seorang anak berusia 5 tahun, yang setiap harinya sudah harus bangun jam 6 pagi hanya untuk membuat sarapan. Ia sama seperti anak- anak lain, ia harus sekolah, harus belajar, menjaga anjing peliharaan, dan terkadang ia juga membuatkan makan malam untuk ayahnya yang selalu pulang malam… Sebenarnya, siapa sih identitas anak ini? Kita harus melihat semuanya dari tahun 2001..
Anak ini bernama Hana-chan, ia berasal dari Fukuoka, Jepang.
Dari pagi, Hana-chan sudah sangat sibuk! Begitu bangun, ia mencuci muka sendiri, memberi makan anjing peliharaannya, membawa anjingnya jalan- jalan, sarapan, sikat gigi, belajar piano, dan sekolah. Sepulangnya dari sekolah, ia masih harus menjemur, melipat baju, membersihkan kamar mandi, rumah dan membereskan lemari.
Terkadang, bila ayahnya pulang malam karena lembur, Hana-chan juga masih bisa membuatkan ayahnya makan malam! Tapi yang membingungkan adalah, anak sekecil Hana-chan mengapa harus mengerjakan seluruh pekerjaan rumah ini
Pada musim panas tahun 2001, ayah Hana-chan, Shingo Yasutake dan ibunya, Chie memantapkan hubungan mereka dengan masuk ke jenjang pernikahan. Namun pada saat itu, Chie adalah seorang pengantin wanita yang mengidap kanker payudara…
Setelah menjalani berbagai macam terapi menyakitkan, dengan ajaibnya Chie sembuh, bahkan berhasil hamil! Malaikat kecil yang ada dalam kandungannya ini adalah Hana-chan. Sama seperti keluarga baru pada umumnya, kedatangan buah hati pertama tentunya merupakan kebahagian terbesar bagi kedua orang tua.
Chie berkata: "Bisa bertemu dengan putriku, membuktikan saya pernah hidup di dunia ini. Anak ini jauh lebih penting dari diri saya sendiri, dia adalah hadiah terbesar dalam hidup saya."
Tapi sayangnya, kebahagiaan tidak berlangsung lama, pada saat Hana-chan berusia 9 bulan, penyakit kanker Chie kambuh lagi..
Melihat Hana-chan hari demi hari bertumbuh, Chie pun mulai berpikir, bila ingin mendidik anak, hal apakah yang paling penting?
Chie pun berkata pada putrinya: "Hana-chan, makan adalah hal yang berhubungan erat dengan hidup kita. Ibu akan mengajarimu bagaimana menggunakan pisau dapur, bagaimana mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Pelajaran sekolah boleh diletakkan di prioritas ke-dua, yang terpenting, dirimu harus sehat, bisa mencari makan dengan mandiri… Selanjutnya, tidak peduli hidupmu berjalan ke arah mana, atau melakukan apa, kamu tetap akan bisa bertahan hidup!"
"Asalkan Hana-chan sudah sanggup melakukan suatu hal, saya pasti akan membiarkannya melakukan hal tersebut sendiri. Dengan begini, bila suatu hari saya tiba- tiba harus pergi, Hana- chan sudah bisa melakukan semuanya sendiri. Bila ia memakai baju terbalik, saya akan melepaskannya dan menyuruhnya membereskan kembali. Sebelum pergi ke skolah, Hana juga harus mengerjakan pekerjaan pagi hari, saya tidak akan membantunya! Saya berusaha membuatnya bisa mengerjakan segala sesuatu, saya ingin ia bisa hidup benar- benar mandiri.",ucap Chie.
"Hari ini adalah ulang tahun Hana-chan yang ke-empat. Meskipun sedikit terlalu cepat, namun saya sudah perlahan- lahan mengajarinya masak. Saya memberikan celemek sebagai hadiah ulang tahunnya."
Di tahun 2008, Chie meninggal dunia.. Hana-chan yang baru berusia 5 tahun pun ditinggal hidup berdua dengan sang ayah. Saat ini, Hana- chan sudah bertumbuh besar, ia berkata: "Ibu, aku ingin mengatakan 1 hal padamu… Semua bekal makanan kini sudah kubuat sendiri! Aku tidak pernah berkata kasar tentang orang lain, selalu tak lupa tersenyum, semua ini adalah ajaran ibu. Meskipun aku merasa sangat susah, namun di balik gunung pasti ada jalan, Hana tidak akan menangis lagi!"
Pada tahun 2012, sang ayah melihat isi blog yang ditulis oleh Chie, kemudian merapikannya menjadi sebuah buku yang berjudul Hanachan no Misoshiru (Kuah Miso Hana-chan).
Yasutake mengatakan buku ini bukanlah buku pendidikan anak! Saya ingin menerbitkan buku ini Hana tidak lupa akan seluruh kenangan yang sudah dilewati dengan ibunya. Saya juga ingin Hana tahu, ibunya tidak pernah berhenti berjuang melawan penyakit, hal ini pun bisa membuatnya belajar untuk berjuang menghadapi hidup."
Kini Hana-chan sudah memasuki kelas 5 SD, hobi yang paling ia gemari tetaplah memasak! Hana-chan mengaku, hatinya begitu bahagia saat memasak.
Duh, mengharukan sekali yah.. Tidak disangka anak sekecil Hana-chan sudah harus menghadapi ujian kehidupan yang begitu berat.. Tapi kita semua bisa belajar dari anak satu ini: meskipun kamu harus menghadapi masalah yang kelihatannya mustahil diselesaikan, janganlah pernah menyerah atau mengeluh! Terus berjuang, terus belajar, anggap semua itu investasi diri. Hasilnya sudah dibuktikan oleh Hana-chan! Lihat, umurnya masih begitu muda, namun ia sudah memiliki kepribadian yang begitu kuat… Salut yah? Yuk, segera bagikan kisah mengharukan dan inspiratif ini pada sobat Keren lainnya!
sumber: coco